RSS

Siapapun Bisa Menjadi Apapun

02 Nov

Kisah-Mengharukan-Perjuangan-Seorang-Ibu-melahirkan-bayi-nyaTulisan ini dibuat hanya sekedar intermesso melepas kepenatan belajar menghadapi UTS minggu pertama di bulan November ini.

Sabtu, 2 November 2013

November ini mungkin sudah mulai masuk musim penghujan, salah satu hal yang menyenangkan bagi saya karena beberapa bulan yang lalu musim panas melanda Indonesia.

Syukurlah malam minggu ini tidak hujan dan berbahagialah bagi pria dan wanita yang berpasangan karena bisa menikmati malam minggu ini namun tidak termasuk saya yang hanya berkutat dengan materi-materi UTS (Nasib).

Malam ini kebetulan saya makan malam di sebuah tempat makan yang memang sudah sering saya kunjungi, yaitu Nasi Kucing di Ragunan, bahkan penjualnyapun sudah mengenal dan akrab dengan saya, tapi tetap tidak pernah dikasih diskon saat makan disitu, padahal selaku mahasiswa saya mengharapkan hal tersebut demi menghemat uang jajan hehehehe.

Sate 5 tusuk, nasi 1 bungkus dan susu jahe menemani makan malam saya, dan satu hal lagi, kucing-kucing langganan di tempat tersebut menemani makan malam saya pula.

Terlihat cukup ramai tempat makan tersebut, seperti biasanya isinya muda mudi yang sedang asyik -nongkrong, muda-mudi yang berpacaran, dan satu keluarga pun juga ada yang makan disitu serta para jomblo juga ada kok yang makan disitu, termasuk saya.

Terlihat dari jauh ada seorang wanita sendirian, sekiranya umur 35 tahun lebih sedang asyik menikmati santapan nasi kucingnya dan sambil memainkan gadget yang ada di tangannya. Pandangan matanya hanya tertuju pada gadget dan makanannya. Terlihat tidak asing memang.

Pukul 20.30, Setengah jam saya berada disitu dan semua makanan dan minuman yang saya pesan sudah masuk ke perut saya. Bergegaslah saya langsung membayar makanan dan minuman yang saya pesan. Ternyata ketika saya ingin membayar, wanita yang saya sebutkan tadi, juga telah selesai makan dan segera membayar berbarengan dengan saya.

Saya persilahkan wanita tersebut membayar duluan, suara wanita tersebut cukup ramah dan gayanya pun cukup tegas. Ada satu hal yang membuat saya cukup terkejut adalah pakaian yang dipakai wanita tersebut, yaitu seragam “Blue Bird”. Dan otak saya pun langsung berpikir ia adalah seorang supir taksi. Namun, saya masih tidak yakin dengan pemikiran tersebut, lalu saya lihat sekeliling tempat makan tersebut ternyata memang ada taksi yang sedang diparkirkan dan memang benar ia adalah seorang supir taksi wanita.

Dalam hati saya merasa kagum dengan wanita tersebut, sudah pukul 20.30 ia masih berada di jalan dengan seragam profesinya. Dengan suaranya yang cukup ramah dan gayanya yang tegas rasanya agak kurang pantas dia menjadi seorang supir taksi. Namun inilah keadaan dan fakta yang sebenernya dalam kehidupan ekonomi. Siapapun bisa menjadi apapun demi bisa mencari sesuap nasi.

Memang jaman sekarang sudah tidak umum lagi bahwa wanita bisa bekerja pekerjaan lelaki, seperti kernet bus, supir bis, supir becak, tukang parkir, dan masih banyak lagi wanita-wanita yang berprofesi pekerjaan lelaki. Banyak faktor yang menyebabkan wanita melakukan hal tersebut, namun selama mereka senang dan ikhlas menjalaninya, saya rasa tidak ada masalah, tidak ada halangan dalam mencari uang selama itu halal, meskipun terkadang mencari yang halal itu sangat sulit.

Setelah saya selesai membayar dengan total Rp. 18.000, dalam hati saya mendoakan wanita tersebut supaya ia bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.sabar-n-ikhlas1

Dan memang di dunia ini siapapun bisa menjadi apapun, jika tidak bisa menjadi orang yang hebat, jadilah orang yang bermanfaat dan jika tidak bisa menjadi orang yang bermanfaat jangan jadi orang yang menyusahkan. Selama kita bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat lakukanlah dan syukurilah, percayalah Tuhan itu bersama orang-orang yang bersyukur. Insya Allah.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 2 November 2013 inci Random

 

Tinggalkan komentar